BERITA RAKYAT, Samarinda: Sembil menanti respon Wakil Rakyat di DPRD Kaltim, atas informasi dan fakta, jebolnya jembatan Kelay di Kecamatan Kelay Kabupaten Berau, yang mana menghubungkan jalan poros trans antara dua Kabupaten (Kutim dan Berau), dan juga konektifitas dua Provensi (Kaltim dan Kaltara), tidak ada salahnya mendengar pendapat kontraktor jalan, tentunya sedikit banyak untuk membuka mata, betapa bahaya dan starategisnya Jembatan Kelay ini.
“Kalau saya melihat warna dan cara pecahnya cor beton jembatan Kelay, hampir bisa dipastikan, cor semenya tidak standar, bahkan mungkin hanya dibawah K 200,” tandas H Syah, salah satu kontraktor yang kerap mengerjakan pengecoran jalan di Samarinda.
Pertama besi, jelas sangat kecil ukurannya, kedua ketebalan cor semennya sangat tipis, itu sudah pasti, sepertinya tidak memenuhi standar, untuk sebuah cor beton jembatan.
Dan dari pengalaman, bila warna cor dan cara pecah, sangat diragukan campurannya sesuai standar untuk cor beton jembatan, mungkin saja tidak lebih K 200, padahal jalan di gang-gang Samarinda, yang hanya dilewati mobil kecil bisa mencapai K 350.
Tapi H Syah, menyarankan sebaiknya ada pemeriksaan jembatan oleh ahli, dari pada tambah parah, apalagi jangan menunggu jatuh korban, baru bergerak memperbaiki.
Referensi dari kontraktor H Sya ini tentunya sangat seiring dengan kekuatiran Riung, Warga yang kerap melintas Jembatan Kelay, kerap ke Kaltara dan Samarinda.
Tetus terang, hampir semua Orang yang lewat jembatan Kelay dipenuhi rasa was-was, kendaraan, terpaksa berjalan zik zak menghindari lubang.
Dan pengakuan masyarakat sekitar, awalnya lubang dijembatan ini, hanya sedikit dan kecil, tapi sekarang sudah ada beberapa titik dan sangat besar, bahkan seandainya tidak ada sejenis seng penahan cor, satu mobilpun bisa terjun bebas ke riam (sungai), yang tingginya mencapai puluhan meter.
Dari beberapa lubang di cor jembatan Kelay, ada yang ditutup dengan plat besi tebal agar bisa dilintasi, namun terdapat dua lubang lainnya, yang jelas air sungai dibawah jembatan terlihat, disela-sela sejenis seng sebagai dasar cor yang hancur.
Dan fakta dilapangan juga menunjukkan, jembatan Kelay ini tidak hanya dilintasi untuk mobil ukuran kecil, tapi juga mobil tonase berat, seperti mobil oil sawit.
Dan sampai berita ini naik cetak, Wakil Rakyat Kaltim yang berada di DPRD Kaltim belum didapat tanggapan, atas kekuatiran masyarakat terhadap jembatan Kelay.
Bahkan Makmur HAPK, Ketua DPRD Kaltim, Dapil Berau dan juga mantan Bupati Berau 2 periode, belum berhasil dikonfirmasi.
Namun dari hakekat DPRD Kaltim, sesuai dengan tupoksi, salah satunya pengawasan dan mendengarkan aspiraai masyarakat, pasti tidak diragukan lagi, kondisi Jembatan Kelay, akan masuk radar Wakul Rakyat Kaltim ini.(abdulazis)